Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Hujan sang pembawa melodi Rindu

Hujan turun, membawa bayang-bayangmu, Di antara tetesan air, aku melihat wajahmu. Suara hujan, seperti bisikan lembut, Mengingatkan aku pada kenangan kita. Aku merasa kamu ada di sampingku, Dalam setiap tetesan air hujan. Hujan yang turun, membawa aroma kenangan, Membuatku merasa tidak sendirian. Di antara hujan, aku menemukan diriku, Dalam kenangan kita yang tak terlupakan. Hujan yang turun, membuatku merasa, Bahwa kamu masih ada di hatiku. Hujan yang membawa kenangan, Membuatku merasa tidak sendiri. Aku akan selalu mengingatmu, Dalam setiap tetesan air hujan.

Pertemuan

Di antara kerumunan, kita bertemu, Dua jiwa yang saling mencari. Mata kita bertemu, hati kita berdebar, Cinta yang terasa, tak bisa disembunyikan. Senyummu memancar, seperti matahari pagi, Menerangi hidupku, menghilangkan rasa gelap. Kata-katamu lembut, seperti musik yang merdu, Menggetarkan hatiku, membuatku jatuh cinta. Di tanganmu, aku menemukan rumah, Tempatku merasa aman, tempatku merasa cinta. Di matamu, aku melihat masa depan, Bersama kamu, aku merasa tak terkalahkan. Pertemuan kita, seperti keajaiban, Dua jiwa yang saling mencintai, tak bisa dipisahkan. Kita berjalan bersama, di jalan kehidupan, Menuju ke destinasi, yang belum diketahui. Cinta kita, seperti api yang membakar, Menyala dalam hati, tak pernah padam. Kita saling mencintai, dengan segenap jiwa, Tak bisa dipisahkan, oleh waktu dan ruang. #Ar

Rapuhnya Hati

Hati ku seperti kaca, rapuh dan mudah pecah, Setiap sentuhan cinta, membuat ku merasa sakit. Aku mencoba untuk kuat, tapi cinta membuat ku lemah, Aku takut untuk mencintai, karena aku takut terluka. Aku seperti bunga yang layu, tanpa sinar matahari, Aku membutuhkan cinta, untuk tumbuh dan berkembang. Tapi cinta juga bisa menjadi racun, yang membuat ku mati, Aku takut untuk mencintai, karena aku takut kehilangan. Aku mencoba untuk melindungi diri, dari luka cinta, Tapi hati ku tetap rapuh, dan mudah terluka. Aku seperti kapal yang karam, di tengah badai cinta, Aku takut untuk berlayar, karena aku takut tenggelam. Tapi aku tidak bisa menolak, perasaan cinta yang kuat, Aku harus menerima, risiko cinta yang ada. Aku akan mencoba untuk kuat, dan tidak terluka, Tapi aku tahu, bahwa cinta bisa membuat ku rapuh.

Air Mata di Batas Waktu

Di antara detik yang terus berlalu, Dua jiwa bertemu, cinta bersemi. Saling menatap, hati yang terbuka, Mereka tahu, cinta sejati telah tiba. Tapi takdir berkata lain, Jarak memisahkan, waktu tak berpihak. Mereka harus berpisah, meski cinta masih ada, Air mata jatuh, hati yang terluka. Dia mengingat senyum manisnya, Suaranya yang lembut, tatapannya yang dalam. Dia mengingat setiap momen indah, Sampai-sampai dia merasa tak bisa hidup tanpanya. Tapi waktu terus berjalan, Mereka harus melangkah, meski hati tak rela. Dia berharap suatu hari nanti, Mereka bisa bersatu kembali, cinta tak pernah mati. Air mata jatuh, hati yang terluka, Mereka berdua saling mencintai, tapi harus berpisah. Mereka tahu cinta sejati tak akan pernah mati, Tapi waktu dan jarak, membuat mereka harus berhati-hati. Di antara kenangan yang indah, Mereka berdua saling mengingat, Senyum, tawa, dan air mata, Mereka berdua saling mencintai, meski harus berpisah. Waktu terus berjalan, tapi kenangan tak akan pernah hilang, M...

Perpisahan Yang Menyayat Diri

Dua jiwa yang saling mencintai, Berpisah karena keadaan yang tak diinginkan. Mereka berdua saling menatap, Dengan air mata yang jatuh, dan hati yang terluka. Mereka berdua saling mengingat, Saat-saat indah yang pernah mereka jalani. Mereka berdua saling mencintai, Tapi takdir berkata lain, mereka harus berpisah. Perpisahan ini, tak pernah diinginkan, Tapi mereka harus menerima, dengan hati yang berat. Mereka berdua saling menatap, Dengan harapan bahwa suatu hari nanti, mereka bisa bersatu kembali. Tapi waktu terus berjalan, Dan jarak memisahkan mereka berdua. Mereka berdua saling mengingat, Saat-saat indah yang pernah mereka jalani. Mereka berdua saling mencintai, Tapi perpisahan ini, tak pernah diinginkan. Mereka berdua saling menatap, Dengan air mata yang jatuh, dan hati yang terluka. Perpisahan ini, membuat mereka berdua, Merasa kehilangan, dan kesepian. Tapi mereka berdua saling mengingat, Cinta yang pernah mereka bagi. Mereka berdua saling menatap, Dengan harapan bahwa suatu hari ...

Cinta Yang Terluka

Di antara senyum yang manis, Aku menemukanmu, cinta sejati. Kau menjadi cahaya, Di tengah kegelapan, aku merasa hidup. Aku mencintaimu dengan segenap hati, Tapi takdir berkata lain. Aku sakit, tubuhku lemah, Cinta kita harus berakhir, sebelum aku pergi. Aku ingat saat-saat indah kita, Saat kita berjalan berdua, di bawah matahari. Aku ingat senyummu yang manis, Dan tatapanmu yang dalam, membuatku merasa hidup. Tapi sekarang, aku harus pergi, Meninggalkanmu, karena aku sakit. Aku tak ingin kau melihatku, Dalam keadaan lemah, dan tak berdaya. Aku ingin kau mengingatku, Sebagai wanita yang kuat, dan cantik. Aku ingin kau mencintaiku, Dalam kenangan indah, bukan dalam penderitaan. Cinta kita, tak akan pernah mati, Meski aku harus pergi, cinta kita akan tetap hidup. Aku akan selalu mencintaimu, Dari surga, aku akan selalu menatapmu. Jangan menangis, jangan bersedih, Aku akan selalu ada di hatimu. Aku akan selalu mencintaimu, Meski aku tak ada di sampingmu. Aku akan pergi, tapi cintaku tidak,...

Lelah

  Tubuhku terasa berat, Pikiran ku kusam, Tidak ada energi, Tidak ada semangat. Aku ingin beristirahat, Tidur dan melupakan, Semua masalah dan kekhawatiran, Yang menghantui pikiranku. Tapi aku tahu, Aku tidak bisa berhenti, Aku harus terus berjuang, Untuk mencapai tujuan ku. Aku akan mengambil napas dalam, Dan melanjutkan langkah ku, Aku akan menghadapi tantangan, Dengan keberanian dan kekuatan.  merasa lelah.

Sayatan Pertemuan

Kita bertemu, di jalan kehidupan, Dua jiwa yang saling mencari. Mata kita bertemu, hati kita berdebar, Cinta yang terasa, tak bisa disembunyikan. Kita berjalan bersama, di jalan cinta, Menuju ke destinasi, yang belum diketahui. Kita saling mencintai, dengan segenap jiwa, Tak bisa dipisahkan, oleh waktu dan ruang. Tapi, seperti semua kisah cinta, Ada akhir yang pahit, ada perpisahan. Kita berpisah, di jalan kehidupan, Dua jiwa yang saling mencintai, tak bisa bersama lagi. Aku masih mengingat, senyummu yang manis, Masih terngiang, kata-katamu yang lembut. Tapi, kini kamu pergi, meninggalkan aku, Membawa kenangan, yang tak bisa kulupakan. Aku mencoba, untuk melupakanmu, Tapi, kenangan kita, masih terngiang di hatiku. Aku berharap, kamu bahagia, Tapi, aku tahu, aku akan selalu merindukanmu.

Cinta

Cinta adalah api yang membakar, Menyala dalam hati, tak pernah padam. Cinta adalah ombak yang menghantam, Menggetarkan jiwa, tak pernah berhenti. Cinta adalah bunga yang mekar, Indah dan harum, menyebar ke mana-mana. Cinta adalah lagu yang dinyanyikan, Merdu dan indah, menyentuh hati. Cinta adalah pelukan yang hangat, Menghangatkan jiwa, menghilangkan rasa dingin. Cinta adalah pelindung yang setia, Melindungi dari badai, memberikan rasa aman. Cinta adalah perjalanan yang panjang, Menuju ke destinasi yang belum diketahui. Cinta adalah petualangan yang seru, Mengisi hidup dengan kebahagiaan dan kesenangan. Cinta adalah kekuatan yang besar, Menggerakkan hati, menghilangkan rasa lelah. Cinta adalah keajaiban yang nyata, Mengubah hidup, memberikan makna.

Rembulan

Rembulan, engkau bersinar di langit malam, Sebuah cahaya yang lembut, menerangi bumi. Engkau adalah keindahan yang tak terhingga, Sebuah keelokan yang tak terkatakan. Engkau bersinar dengan sinar yang lembut, Menghangatkan hati, menghilangkan rasa dingin. Engkau adalah teman setia, di saat malam gelap, Membimbing kita, menuju ke jalan yang benar. Engkau memiliki wajah yang cantik, Sebuah keelokan yang tak terhingga. Engkau memiliki sinar yang lembut, Menghangatkan hati, menghilangkan rasa sedih. Di bawah sinar mu, kita dapat bermimpi, Membuat harapan, dan mencapai cita-cita. Engkau adalah simbol cinta, dan keindahan, Sebuah keelokan yang tak terhingga. Rembulan, engkau adalah keajaiban, Sebuah keelokan yang tak terkatakan. Engkau adalah teman setia, di saat malam gelap, Membimbing kita, menuju ke jalan yang benar.

Lentera Malam

Tau kah kau tuan, aku selalu merindukan setiap senyummu, setiap gerakmu dan setiap tutur kata yang keluar dari mulutmu itu.  Taukah kau tuan, setiap malam aku selalu berdoa agar aku tak jauh darimu, agar aku selalu mendengarkan tutur nasehatmu.  Taukah tuan bahkan jarak tak mampu menghalangi kerinduan yang ada dihatiku untukmu, aku terpesona dengan dirimu.  Aku masih ingat setiap perlakuan manismu, tapi tuan terkadang aku berfikir. Apakah kau akan selalu bersamaku? Menemani sisa akhir waktuku? Menemani ku untuk mewujudkan semua wishlist ku yang terkadang diluar nalar itu?  Tuan bila nanti akhir cerita kita tidak sesuai dengan ekspektasi ku, semoga Tuhan memberikan sebuah kebahagiaan yang tiada akhirnya untuk hidupmu dan keluarga mu.  Taukah tuan, aku selalu penuh harap dan do'a agar pertemuan kita berujung sebuah ikatan janji suci, sebuah ikatan di depan Tuhan dan semua orang pun ikut menyaksikan.